Pagi ini ada surat perintah untuk melaksanakan upacara bendera di sekolah. Momennya pas sekali ya, pas libur akhir pekan, pas libur awal puasa. Tapi ada apa sih di tanggal 1 Maret sampai harus upacara-upacara segala.
Taukah kalian bahwa tanggal 1 Maret khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta memang pernah ada momen istimewa, sehingga di tanggal ini pula ditetapkan sebagai hari istimewa.
Dasar Hukum dan Sejarah Singkat
Peringatan ini tentu bukan sekadar seremonial. Ada dasar hukum kuat yang melatarbelakanginya, yaitu Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022. Keputusan ini menetapkan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, sebuah penghormatan atas peristiwa heroik Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Kita tau bahwa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Namun bukan berarti agresi penjajah otomatis berhenti. Tercatat dalam sejarah mulai tahun 1947 militer Belanda memulai lagi agresi, menduduki kembali daerah-daerah strategis di Indonesia.
Resolusi PBB, Perundingan Linggarjati dan Renville tidak juga menyurutkan semangat tentara Belanda untuk kembali ke Indonesia.
Puncaknya, Serangan Umum 1 Maret 1949 terjadi. Ini sebagai respons atas agresi militer Belanda yang melanggar kesepakatan Perundingan Renville.
Serangan dilakukan serentak pada pukul 06.00 WIB ke berbagai wilayah di Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan waktu itu. Serangan berlangsung selama enam jam dan dikenal dengan sebutan “Peristiwa 6 Jam di Jogja” .
Serangan Umum 1 Maret itu bukan cuma sekadar pertempuran biasa. Peristiwa ini punya makna strategis yang sangat besar. Pada saat itu, dunia internasional meragukan eksistensi Indonesia sebagai negara berdaulat. Serangan Umum 1 Maret membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia, dengan Yogyakarta sebagai pusatnya, masih ada dan mampu melawan penjajah.
Nilai Manfaat Peringatan
Peringatan ini bukan cuma soal mengenang masa lalu, tapi juga tentang belajar dari sejarah untuk masa depan. Beberapa nilai manfaat yang bisa kita petik:
- Menumbuhkan Rasa Nasionalisme: Peringatan ini jadi momen untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
- Mengingatkan Pentingnya Persatuan: Serangan Umum 1 Maret berhasil karena adanya persatuan dan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat. Ini jadi pelajaran penting bahwa persatuan adalah kunci kekuatan bangsa.
- Memperkokoh Kedaulatan: Di era globalisasi ini, kedaulatan bukan cuma soal batas wilayah, tapi juga kedaulatan ekonomi, budaya, dan teknologi. Peringatan ini mengingatkan kita untuk terus berupaya memperkokoh kedaulatan di berbagai bidang.
- Menghargai Jasa Pahlawan: Sudah selayaknya kita menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Peringatan ini bisa diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, di antaranya:
- Upacara Bendera: Upacara bendera adalah bentuk penghormatan yang paling umum dan penting.
- Seminar dan Diskusi: Mengadakan seminar atau diskusi tentang sejarah Serangan Umum 1 Maret dan relevansinya dengan kondisi saat ini.
- Kegiatan Sosial: Mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah, atau membersihkan tempat-tempat bersejarah.
- Pameran dan Pentas Seni: Mengadakan pameran foto atau benda-benda bersejarah, serta pentas seni yang bertema perjuangan.
- Edukasi di Sekolah: Guru bisa mengadakan kegiatan edukasi di sekolah untuk mengenalkan sejarah Serangan Umum 1 Maret kepada siswa.
- Memanfaatkan Media Sosial: Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang peringatan ini dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut harus menyesuaikan dengan keadaan, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Pentingnya Makna Kedaulatan di Era Sekarang
Di era sekarang, makna kedaulatan itu semakin meluas. Kedaulatan tidak hanya soal batas wilayah, tetapi juga kedaulatan ekonomi, budaya, dan teknologi. Kita harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, melestarikan budaya, dan mengembangkan teknologi.
Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara adalah momen yang tepat untuk merefleksikan makna kedaulatan dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga dan memperkokohnya.
Bagi pelajar, menuntut ilmu dan belajar sebaik-baiknya, mengejar prestasi, merencanakan masa depan, menjaga nama baik adalah dereta-deretan dari tindakan nyata.
Menjaga itu sebaiknya memang bersama-sama. Tiada guna saat kita sepenuh hati melakukan sementara yang lain mengabaikan. Dalam menjaga tidak ada lagi saya, yang ada ya kita. 🙂
Karena itulah mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk berbagi kebaikan dan bersama menjaga nilai martabat. Mari membangun Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat.